intagme

intagme

Senin, 25 Agustus 2014

Tanaman kepal

Kepel
16 Mei 2011 7:16 pm
Kepel atau burahol
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Plantae
Filum: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Ordo: Fabales
Famili: Annonaceae
Genus: Stelechocarpus
Spesies
Stelechocarpus burahol( Blume) Hook.& Thomson
Tumbuhankepelatauburahol(Stelechocarpus burahol) adalah pohonpenghasil
buahhidangan meja yang menjadi flora identitas Daerah Istimewa
Yogyakarta. Buah kepel digemari puteri kraton-kraton di Jawakarena
dipercaya menyebabkan keringat beraroma wangi dan membuat air seni
tidak berbau tajam.
Pohon tegak, tidak merontokkan daun secara serentak, tingginya
mencapai 25 m. Tajuknya teratur berbentuk kubah meruncing ke atas
(seperti cemara) dengan percabangan mendatar atau agak mendatar.
Diameter batangutamanya mencapai 40cm, berwarna coklat-kelabu tua
sampai hitam, yang secara khas tertutup oleh banyak benjolan yang
besar-besar. Daunnya berbentuk lonjong-jorong sampai
bundar-telur/bentuk lanset, berukuran (12-27)cm × (5-9)cm, berwarna
hijau gelap, tidak berbulu, merontal tipis; tangkai daunnya mencapai
1,5 cm panjangnya. Bunganya berkelamin tunggal, mula-mula berwarna
hijau kemudian berubah menjadi keputih-putihan, muncul pada
tonjolan-tonjolan di batang; bunga jantannya terletak di batang
sebelah atas dan di cabang-cabang yang lebih tua, berkumpul sebanyak
8-16 kuntum, diameternya mencapai 1 cm; bunga betinanya hanya berada
di pangkal batang, diameternya mencapai 3 cm. Buahnya dengan 1-13
lembar daun buahbertipe mirip buah buni (berrylike ripe carpels),
panjang tangkai buahnya mencapai 8 cm; daun buah yang matang hampir
bulat bentuknya, berwarna kecoklat-coklatan, diameternya 5-6 cm,
perikarpnya berwarna coklat, berisi sari buah, dapat dimakan. Bijinya
berbentuk menjorong, berjumlah 4-6 butir, panjangnya sekitar 3 cm,
berat segar 62-105 g, serta bagiann yang dapat dimakan sebanyak 49%
dan bijinya 27% dari berat buah segar.
Manfaat
Buahnya yang matang dimakan dalam keadaan segar. Disebutkan bahwa
dagingnya yang berwarna jingga dan mengandung sari buah itu memberikan
aroma seperti bunga mawarbercampur buah sawopada ekskresi tubuh
(seperti air seni, keringat, dan napas). Dalam pengobatan, daging
buahnya berfungsi sebagai peluruh kencing, mencegah radang ginjaldan
menyebabkan kemandulan (sementara) pada wanita. Jadi, kepel ini oleh
para wanita bangsawan digunakan sebagai parfumdan alat KB; di Jawa,
penggunaannya secara tradisional terbatas di Kesultanan Yogyakarta.
Kayunyacocok untuk perkakas rumah tangga; batangnya yang lurus setelah
direndam beberapa bulan dalam air, digunakan untuk bahan bangunan
rumah dan diberitakan tahan lebih dari 50 tahun. Kepel merupakan
tanaman hias pohon yang indah, daunnya yang muncul secara serentak
berubah dari merah muda pucat menjadi merah keunguan sebelum berubah
lagi menjadi hijau cemerlang. Perawakan pohonnya berbentuk silindris
atau piramid dengan banyak cabang lateral yang tersusun secara
sistematik, dan sifatnya yang kauliflor (cauliflory) menambah
keindahannya.
Syarat Tumbuh
Kepel tumbuh liar pada tanah lembab dan dalam, di hutan-hutan sekunder
di Jawa. Dibudidayakan sebagai pohon buah pada ketinggian mencapai 600
m dpl., dan mau berbuah di Queensland. Jenis ini dapat tumbuh baik di
sela-sela rumpun bambu, yang di tempat itu pohon-pohon lain tidak
mampu bersaing.
Budidaya
Kepel umumnya diperbanyak dari biji yang diambil dari buah matang dan
disemaikan secepatnya. Penyetekan dan pencangkokan sudah pernah
dicoba, tetapi tidak berhasil. Benihnya dibersihkan dengan jalan
dicuci dan dikeringkan di tempat teduh. Sebelum disemai benih
diskarifikasi, tetapi perkecambahannya masih memerlukan waktu beberapa
bulan. Lambat-laun persentase perkecambahannya tinggi juga.
Perkecambahannyahipogeal, akar tunggangnya membengkak dan tidak
bercabang untuk beberapa waktu. Mula-mula semai itu tumbuh lambat.
Pada saat semai berdaun 3-5 helai, dipindahtanamkan ke dalam pot.
Ketika tingginya mencapai 0,5-1,0 m bibit dipindahtanamkan ke lapangan
dengan jarak tanam 6-8 meter. Fase yuwananya (vegetative
phase,juvenile phase) berlangsung selama 6-9 tahun.
Pemeliharaan
Hama dan Penyakit
Belum ada laporan mengenai hama dan penyakit yang berbahaya, tetapi
pohonnya harus dijaga dari serangan kelelawar dan binatang pengerat.
Panen dan Pasca Panen
Buah kepel dianggap matang bila digores kulitnya terlihat bagian
bawahnya berwarna kuning atau coklat muda (jika berwarna hijau, buah
masih belum matang). Untuk menjaga kualitas, buah kepel dibungkus 1-2
bulan sebelum dipanen, menggunakan anyaman bambu atau daun kelapa atau
kantung plastik. Buah dikemas dalam keranjang atau karung dan
hendaknya diperlakukan dengan hati-hati; buah kepel dapat bertahan
disimpan 2-3 minggu pada suhu ruang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar