intagme

intagme

Jumat, 11 April 2014

Menanam dengan okulasi

Rahasia ini harus segera dibocorkan. Soalnya banyak yang membutuhkan.
Kalau tidak, bakal banyak yang gagal melakukan okulasi. Okulasi
termasuk cara perbanyakan tanaman yang cukup populer. Pasti sudah
banyak yang tahu cara okulasi. Hanya saja okulasi tak bisa sembarangan
dilakukan. Harus tahu langkah-langkahnya.
Ada beberapa rahasia yang bisa mempengaruhi keberhasilan okulasi. Yuk,
kita simak H. Abdul Ghani, dari Sanggar Buana Flora, berbagi rahasia
sukses mengokulasi buah.
1. Memilih mata
Ketepatan memilih mata tunas yang akan ditempel merupakan salah satu
kunci keberhasilan okulasi. Mata tunas yangdipilih harus yang
berpotensi tumbuh. Ciri-cirinya? Pada tanaman jambu dan mangga, pilih
mata tunas yang sudah keluar tunas kecil.
Sementara untuk tanaman lain, Adung alias Abdul Ghani menyarankan mata
yang sama sekali belum bertunas. Untuk mangga dan duren sering diakali
dengan cara perompesan/pelerengan. Caranya? Pangkas habis daun pada
pucuk pohon mangga. Perompesan daun akan memacu tumbuhnya tunas baru.
Nah, tunas baru itulah yang bisa dipakai.
2. Cara menyayat
Perhatikan juga cara membuat sayatan batang induk dan batang atas.
Kayu dari pohon induk tak boleh tersayat. Bahkankambium, semacam
lendir licin yang menempel pada kayu induk tak boleh hilang. Soalnya
kambium berfungsi untuk lalu-lintas makanan dari daun ke tubuh
tanaman. Kalau kambium hilang suplai makanan ke mata tempel tidak ada.
Tunas baru pun tidak bakal tumbuh. Tak boleh ada kayu yang tertinggal
di kulit mata tempel. Supaya mudah dalam membuat sayatan, potong
cabang yang akan diambil mata tempelnya. Siapkan dulu mata tempel dari
cabang atas. Baru kemudian sayat pohon induk. Tujuannya agar kambium
tidak kering. Pakailah pisau yang tajam dan steril supaya hasil
sayatannya rapi dan higienis.
3. Cara mengikat
Mengikat mata tempel juga tidak boleh sembarangan. Ikatan harus rapat
sampai angin tak bisamasuk ke tempelan. Harus pas, tidak boleh terlalu
kencang tidak juga terlalu longgar. Kulit mata tunas menempel dengan
sempurna sudah cukup. Kalau
terlalu kencang, bisa tercekik.
Mata tunas boleh ikut ditutup, boleh juga tidak ditutup. Mata tunas
yang ditutup punya kelebihan. Gangguan dari luar, terutama air tidak
bisa masuk. Tapi ikatan pada mata tunas tak boleh kencang. Supaya
tunas bisa tumbuh. Kalau mata tunas tidak ditutup harus dipastikan air
tidak menyentuh tempelan. Soalnya, entres bisa busuk kalau kena air.
4. Kecepatan kerja
Sewaktu melakukan okulasi, kerja harus cepat. Sayatan di pohon induk
tidak boleh terlalu lama di udara terbuka. Begitu juga dengan sayatan
mata tempel. Kalau terlalu lama kambium pada kayu bisa kering. Agar
kerja bisa cepat dan tak terganggu, sebaiknya siapkan semua alat dan
bahan yang dibutuhkan terlebih dahulu. Agar sewaktu bekerja tak lagi
perlu cari-cari alat
yang dibutuhkan. Siapkan dulu mata tempel, baru sayat batang induk.
Ada lagi cara untuk menyiasati kelambatan kerja. Bekerjalah di tempat
yang teduh. Sebaiknya lakukan pada pagi atau sore hari. Terik matahari
tentu akan mempercepat, kambium menjadi kering. Sebaiknya letakkan
hasil okulasi di tempat teduh. Selain menghindari terik matahari, juga
agar tak ada air yang masuk ke sambungan.
Tidak ada rahasia lagi okano (Rudi)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar